MAKALAH MANAJEMEN PERGUDANGAN
DI PT. NAMNAM FASHION INDUSTRIES
Di susun oleh :
1. Fakhrudin Ardiansa/5073010
2. M. Fajar C H/5073019
3. Dwi Novarif/5073008
4. Denisa M. S/5073005
5. Mirna S/5073100
6. Nurubay E/5073014
Logistik Bisnis 2D
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Manajemen Pergudangan, setelah melakukan observasi di PT. NAMNAM di jalan Luwigajah no 106 A, Cimindi Cimahi Bandung.
Kelompok kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Liane Okdinawati selaku Dosen mata kuliah Pengantar Manajemen Pergudangan yang telah memberikan penjelasan terhadap observasi yang telah kami lakukan. Kelompok kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Asep Komar, selaku Supervasior gudang PT. NAMNAM yang telah memberikan informasi yang berkenaan dengan observasi yang dilakukan kelompok kami. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman kelas 2D dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi dalam bentuk apapun, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Sebagai manusia biasa, dalam penulisan laporan ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran ataupun kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi peningkatan pengetahuan kelompok kami.
Akhir kata, kami mengharapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi kelompok kami sendiri khususnya, dan bagi para mahasiswa pada umumnya.
Bandung, 15 Desember 2008
Penulis
Bab I
PENDAHULUAN
Gudang ialah suatu system logistic dari sebuah perusahaan yang berfungsi untuk menyimpan produk dan menyediakan informasi mengenai status serta kondisi material/produk yang disimpan di gudang sehingga informasi tersebut selalu up-to-date dan mudah diakses oleh oleh siapapun yang berkepentingan .
Alasan pentingnya gudang yaitu sebagai bufferstock antara supply dan demand, untuk mendukung stock terhadap panjangnya waktu produksi, safety stock untuk melindungi interupsi yang tidak direncanakan dalam supply, sebagai pelindung permintaan musiman yang berfluktuasi, sebagai strategi pengaman selama produksi istirahat, pengurangan biaya transportasi dan produksi, untuk memenuhi kebutuhan proses produksi.
Dimana dalam manajemen pergudangan diperlukan saluran distribusi yang baik dari proses produksi sampai barang disimpan di dalam gudang. Untuk dapat menyimpan barang di dalam gudang perusahaan harus dapat memilih tipe gudang yang digunakan, peralatan yang digunakan dalam gudang, tata letak dan lokasi yang tepat dan sistem persediaan.
Manajemen pergudangan merupakan hal yang sangat penting bagi PT. NAMNAM dalam hal keluar masuk barang, sehingga itu merupakan mata rantai utama yang menghubungkan produsen dengan konsumen. Dari mulai materi bahan baku ke proses awal menuju ke pabrik dan ke persediaan produk jadi dan kemudian didistribusikan kepada gudang dan agen kemudian ke ritel.
1.1 Latar Belakang
Usaha dibidang tekstil untuk pakaian atau fashion merupakan bisnis yang prosfektif. Sisi prosfektif itu dapat dilihat dari persaingan yang tajam antara pelaku usaha yang ada di daerah Jawa barat begitu banyak. Menggebunya minat mereka untuk terlibat dalam usaha ini antara lain karena semakin banyaknya masyarakat yang membutuhkan pakaian-pakaian yang modern, dan karena mengikuti perkembangan mode atau zaman.
PT. NamNam dalam hal pembuatan pakaian mengikuti perkembangan zaman. Dimana tentu mempunyai potensi yang besar ditengah masyarakat karena permintaan dan pemenuhan akan kebutuhan
sandang terhadap pakaian sangatlah besar dan akan terus ada dan berlanjut. Pakaian dalam merupakan salah satu barang yang mudah diperoleh dimana saja dan hanya membutuhkan waktu dan usaha seminimal mungkin untuk memperolehnya.
Namun sebaliknya, usaha memproduksi pakaian dalam yang dinilai menguntungkan juga banyak mengundang pesaing baru untuk berbisnis dibidang yang sama. Seringkali pesaing baru mencoba untuk meniru kiat sukses pelaku usaha memproduksi pakaian dalam yang telah berhasil, sehingga menimbulkan persaingan yang cukup ketat diantara pengusaha tekstil. Dalam hal persaingan tersebut kualitas barang yang akan didistribusikan kepada konsumen harus sesuai dengan permintaan konsumen dan bahkan perusahaan harus dapat memberikan kepuasan lebih dari apa yang diharapkan oleh konsumen. Kualitas barang yang baik, dipengaruhi oleh bagaimana cara penerimaan, pengecekan bahan baku, penanganan, penyimpanan di gudang perusahaan tersebut. Untuk itu diperlukan sarana gudang yang memenuhi criteria yang baik dalam hal penerimaan, pengecekan bahan baku, penanganan dan penyimpanan barang.
1.1 Tujuan Penelitian
Tujuan kelompok kami melaksanakan observasi ke gudang PT. NAMNAM ini adalah
1) Untuk mengetahui rack apa yang digunakan dan palletnya.
2) Untuk mengetahui gudang apa yang digunakan.
3) Untuk mengetahui jenis tata letak gudang yang digunakan.
4) Untuk mengetahui bagaimana sistem pencahayaan dan ventilasi udara di gudang PT. NAMNAM.
5) Untuk mengetahui seberapa luas area gudang PT. NAMNAM.
6) Untuk mengetahui seberapa banyak SDM dan jam kerja dari seluruh pegawai yang bekerja di PT. NAMNAM.
7) Untuk mengtahui produktivitas kerja gudang PT. NAMNAM.
8) Untuk mengetahui sistem penyimpanan dan aliran barang PT. NAMNAM.
9) Untuk mengetahui alur pendistribusian barang, moda transportasi dan tingkat permintaan konsumen PT. NAMNAM.
1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Observasi yang telah kami lakukan bertempat di gudang PT. NAMNAM di jalan Luwigajah no 106 A, Cimindi Cimahi Bandung.
Penelitinan ini kami laksanakan pada :
Tanggal : 12 Desember 2008
Jam : 15.00 s/d 16.00 WIB
Tempat : PT. NAMNAM di jalan Luwigajah no 106 A, Cimindi Cimahi Bandung.
1.4 Metodologi Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, kami melakukan observasi langsung ke gudang PT. NAMNAM yang beralamat di jalan Luwigajah no 106 A, Cimindi Cimahi Bandung dengan menggunakan sistem wawancara langsung kepada kepala gudang dari PT. NAMNAM yang bernama Bapak Asep Komar selaku supervisor. Dalam melakukan observasi ini, kami didampingi langsung oleh Bapak Asep Komar, sehingga selain kami dapat melihat langsung kondisi gudang yang ada di PT. NAMNAM, kami juga dapat langsung menanyakan hal-hal yang tidak kami mengerti dengan mendapatkan penjelasan langsung mengenai fasilitas – fasilitas dan lay out gudang PT. NAMNAM.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Istilah Gudang
Gudang adalah sebagai fasilitas khusus yang bersifat tetap, yang dirancang untuk membantu mencapai target tingkat pelayanan yang baik dengan total biaya yang paling rendah.Atau suatu system logistic dari sebuah perusahaan yang berfungsi untuk menyimpan produk dan menyediakan informasi mengenai status serta kondisi material/produk yang disimpan dalam gudang sehingga informasi tersebut selalu up-to-date dan mudah diakses oleh siapapun.
2.2. Tata Letak Gudang
Gudang yang baik harus memenuhi persyaratan tata letak tertentu untuk menunjang kelancaran arus masuk dan keluar barang, serta keamanan penyimpanan. Berikut ini adalah persyaratan tata letak gudang :
a. Letak gudang seharusnya dekat dengan arus keluar masuknya barang.
b. Gudang harus terletak di tempat yang aman dan mudah mendapat pengawasan dari pihak pengelola.
c. Tidak mudah terkena gangguan bencana alam seperti banjir..
d. Pintu masuk dari barang dan pintu untuk mengeluarkan barang harus seimbang, agar tiadak terjadi kemacetan proses produksi
e. Bangunan untuk gudang harus kokoh agar dapat menampung barang yang banyak. .
f. Adanya pelataran yang cukup untuk menampung barang yang tidak perlu disimpan dalam gudang dan juga ruangan yang cukup untuk jalannya kendaraan.
g. Adanya ruangan untuk para petugas di dalam gudang serta ada ruangan khusus untuk menyimpan barang berharga.
h. Adanya pintu darurat jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan di pabrik.
2.3. Fungsi Gudang
Dalam melakukan kegiatannya, pergudangan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. (Receiving)
Penerimaan merupakan operasi menerima barang di gudang, biasanya dari truk, kapal, atau kapal terbang yang kemudian dimasukkan ke dalam gudang dengan tenaga mausia atau mekanik.
b. (Put away)
Penyimpanan barang pada tempatnya, pada rack yang sesuai dengan jenis barangnya masing-masing.
c. (Storage)
Penyimpanan barang sampai barang iti diambil lagi dari rack masing-masing dan siap untuk di kemas.
d. (Packing)
Pembungkusan merupakan kegiatan membungkus barang atau muatan, yang bilamana barang tidak dibungkus akan mengalami kerusakan.
e. (Sortation)
Proses pemilihan barang sesuai dengan keinginan konsumen, atau proses pemilihan barang sesai alamat yang dituju.
f. (Delivery)
Proses pengiriman barang yang telah dituju dengan menggunakan alat angkut seperti mobil, truck, motor, dan lain-lain.
2.4. Operasi Pergudangan
Operasi gudang adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh gudang dan lapangan penumpukan. Kegiatan tersebut terdiri dari penerimaan muatan (receiving), penumpukan/penyimpanan dan pengeluaran/penyerahan (delivery). Kegiatan ini dilaksanakan untuk menunjang kelancaran pelayanan terhadap kapal dan kelancaran arus barang.
a Penerimaan barang di gudang.
Tujuannya mendapatkan barang sesuai dengan pesanan/kontrak
1. Pengadaan barang, dengan barang tiba di gudang.
2. Penerimaan di gudang dan lapangan, dengan melakukan pengecakan barang tersebut.
3. Membuat berita acara pemeriksaan barang apakah disetujui apa tidak.
4. Persetujuan pembayaran dengan pihak supplier.
5. Penyimpanan
b Kegiatan penyimpanan (storage)
Aspek – aspek yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan penumpukan :
Tujuan penyimpanan ialah menghindarkan barang dari kerusakan dan kehilangan sehingga siap diberikan kepada pemakainya jika diperlukan. Sementara itu tugas pokok penyimpanan ialah:
1. Menerima barang dari pemasok sesuai prosedur dan mengadministrasikannya.
2. Menyimpan barang sehingga terhindar dari kerusakan dan kehilangan.
3. Memberikan barang kepada pemakai dan mengaministrasikannya.
Untuk penumpukan barang-barang di gudang itu sendiri harus memperhatikan:
1. Aturan umum
2. Petugas
3. Ruangan penumpukan
4. Muatan
5. Rencana penumpukan
6. Cara penumpukan
7. Penyusunan penumpukan
8. Pengawasan operasi penumpukan.
c Pengeluaran barang dari gudang
Tujuannya menjamin pengeluaran barang sesuai dengan permintaan pemakainya (user) baik jenis maupun jumlahnya. Dengan mekanisme:
1. Nota permintaan barang dicocokan dengan status persediaan.
2. Kemudian transaksi pengeluaran barang.
3. Kemudian barang siap dikirimkan sesuai dengan pesanan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan
Pada saat ini, banyak perusahaan yang bergerak di bidang manufacture dan distribusi yang pastinya sistem distribusi dan pergudangan adalah salah satu factor terpenting untuk keefektifan perusahaan tersebut. Didirikan oleh orang Korea yaitu Mr. Seok-Woo, Nam. Di Indonesia didirikan pada tahun 1989 di jalan Luwigajah no 106 A, Cimindi Cimahi Bandung. Dan bergerak dibidang garment.
3.2 Keadaan Gudang dan Fasilitas Pendukung
Gudang PT. NAMNAM yang beralamat di jalan Luwigajah no 106 A, Cimindi Cimahi Bandung ini, mempunyai luas area sebesar 1500 m2, tetapi yang digunakan untuk area gudangnya seluas 500 m2 dan sisanya pabrik, dengan tinggi gudang 20m. PT. NAMNAM memliki penerangan alami yang berasal dari cahaya matahari, karena memiliki jendela - jendela yang berada ditempat yang ideal untuk menangkap sinar matahari sehingga dapat menerangi gudang secara langsung. Selain itu penerangan didalam gudang juga didukung oleh bantuan pencahayaan dari lampu-lampun neon yang dapat menerangi. Dalam hal ventilasi udara, gudang PT.NAMNAM memiliki ventilator yang kecil-kecil masing – masing berdiameter 20 cm. Dan diterangi lampu-lampu neon.
Kapasitas Produksi: 4 pabrik-pabrik 83 menjahit bentuk 1.3 juta garments/monthly rata-rata- Menyerahkan: U$ 47,500,000.-(2007), U$ 54,210,000.(2008 Merencanakan). Dari Karyawan: 2,860 termasuk 2,570 di dalam produksi materi yang utama:Bra-tech, Panty dan Shapewear.
Sekarang ini, 24 mesin-rajut terdiri dari 32 Tricot meteran 6 unit, 28 meteran 2 unit& 40 meteran 2 Simplex unit 3 RE4N unit 8 unit 50 meteran Lingkar 1 unit 36 meteran Lingkar 2 unit- 3 Membelokkan mesin terdiri dari Nylon/Nilon yang Membelokkan 2 unit& Spandex yang Membelokkan 1 unit. Dari Karyawan: 78 termasuk 5 Korean/Korea staff Kapasitas yang bulanan: 250,000 m / bulan. Tiga Factories tersebut terdiri dari: 80 sewing lines, 65 bra lines; 15 shapewear/panty lines. Kapasitas Fabric molding rata-rata sebesar 1, 25 milliongarments/month.Jumlah karyawan yang bekerja di PT Nam Nam Fashion Industries sekitar 3,000-an dengan produk utamanya Brassiere dan underwear untuk ekspor 100%.
Dimana di PT. NAMANAM sudah mengkelompokkan jenis barang berdasarkan nomor yang sudah ada di rack sehingga untuk kesalahan pengambilan barang sangat kecil.
Moda transportasi yang digunakan adalah angkutan darat dari PT. CARGO PLAZA sebagai freight forwarder dengan kapasitas muatan 2-4 Ton, serta alat transportasi berupa truk kontainer yang digunakan untuk mengangkut barang yang kan di ekspor sebanyak masing-masing lima dan tiga unit, milik PT. CARGO PLAZA, proses pengirimannya dilakuakan sebanyak satu sampai tiga kali pengiriman barang dalam perharinya yang disesuaikan dengan permintaan Retailer atau Konsumen.
3.3 Gudang PT. NAMNAM
Dimana gudang di PT. NAMNAM memiliki gudang sendiri dan tidak menyewa. Dimana observasi yang mengarah gudang yang di gunakan PT. NAMNAM ialah menggunakan Special Commodity Warehaouse yaitu sesuai namanya harus diperuntukan secara khusus pada komoditi tertentu dengan satu penanganan secara khusus terhadap produk tersebut, misalnya kain, katun da lain-lain.
3.4 Rack dan Pallet yang digunakan.
Menurut observasi kelompok kami rack yang digunakan oleh PT. NAMANAM ialah menggunakan Paga Statis (Static Rcking) yaitu bentuk dan ukuran paga ini sudah tidak bisa diubah lagi. Dan menggunakan kereta dorong yang digunakan untuk mengangkut barang.
3.5 Produk yang dikelola
Adapun produk yang dikelola oleh PT. NAMNAM antara lain:
Untuk produksi nasional yaitu:
1. Bra-tech.
2. Panty.
3. Shapewear.
Sedangkan untuk produksi ekspor PT. NAMANAM mengekspor Brassiere dan Underwear.
3.6 Sistem Kerja Gudang
PT. NAMNAM memiliki 51 orang Pegawai tetap dengan speifikasinya adalah 24 orang pada bagian Administrasi, 25 orang pada bagian marketing 1orang Supervisor, 1 orang kepala gudang. Adapun jam kerja dari seluruh pegawai yaitu:
Ć¼ Sehari 8 jam, hari kerja dimulai dari hari Senin sampai Sabtu,sedangkan untuk hari Minggu merupakan hari libur bagi para pegawai.
Ć¼ Sistem jam kerja para pegawai yaitu :
§ 08.00 – 12.00 WIB = Kerja paruh pertama
§ 12.00 – 13.00 WIB = Istirahat
§ 13.00 – 17.00 WIB = Kerja paruh kedua
Produktuvitas kerja digudang disesuaikan dengan spesifikasinya, 24 diantaranya bagian Administrasi yang berperan dalam mengatur aktivitas gudang termasuk receiving, storage, picking, sortation dan shipping. Diantara ke 24 pegawai tersebut ada 3 orang yang merangkap sebagai bagian keamanan dan 25 pegawai lainnya pada bagian marketing yaitu sebagai tim sales dan tim ekhpedisi.
PT. NAMNAM melakukan distribusi keseluruh Jawa Barat dengan menggunakan 3 mobil box dan 8 mobil truk kontainer yang berukuran besar, pendistribusian diantaranya dilakukan kedaerah Cibinong, Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Karawang, Cirebon, Bekasi serta seluruh daerah yang ada di Jawa Barat.
3.7 Permasalahan di Gudang
Dari hasil observasi yang telah dilakukan, ditemukan beberapa permasalahan di dalam gudang PT. NAMNAM, yaitu:
a Pemeriksaan barang.
Dimana dalam pemeriksaan barang kurang maksimal dalam mengecek barang datang dari supplier, dimana petugas yang mengecek barang kurang maksimal dalam bekerja sehingga dapat memungkinkan barang tidak sesuai dengan pesanan.
b Ventilasi
Dilihat dari segi saluran udara atau ventilasi, untuk ukuran luas gudang sebesar 500 m2 dan tinggi 20 m ventilator yang hanya berjumlah 8 buah dengan diameter masing-masing 20 cm, dirasakan kurang sesuai. Karena, hal tersebut dapat mempengaruhi kondisi gudang yang pada dasarnya sudah penuh oleh barang menjadi terasa lebih pengap dan panas. Sehingga dapat mempengaruhi kinerja para pegawainya.
c Jarak antar Pallet.
Didalam gudang PT. NAMNAM, sistem penyimpanan barang di gudang belum begitu rapi dan teratur. Jarak antar pallet kurang begitu besar sehingga jarak antar pallet tidak begitu efesien untuk pengambilan barang.
d System Penerimaan Barang Dan Pengeluaran Barang Jadi Satu Pintu.
PT. NAMNAM menyatukan departemen penerimaan dengan department pengiriman. Kelebihan dari sistem penerimaan barang dan pengiriman tersebut adalah dapat memudahkan koordinasi antar departemen yang bersangkutan serta dapat lebih mengefesiensikan gudang yang tersedia. Tetapi kekurangan dari penyatuan sistem tersebut adalah kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh adanya ketidakteraturan aliran barang yang diterima dengan barang yang akan dikirim cenderung lebih besar, karena hanya melewati satu gerbang, dan jika tidak teratur barang bisa tertukar antara barang yang akan masuk gudang dengan barang yang akan keluar gudang.
e Kondisi Pallet.
Selain itu juga kondisi pallet harus diganti dengan dengan yang baru, karena kondisinya sudah tidak layak pakai. Sehingga kemungkinan barang rusak dapat dihindari dan perusahaan tidak rugi.
f Gudang Cadangan.
Sebaiknya PT. NAMNAM harusnya memiliki gudang untuk barang–barang yang akan dikembalikan kepada supplier dan menampung barang jika gudang utama sudah penuh.
g Material Handling.
Dalam penanganan barang datang, dan disimpan di gudang masih menggunakan system manual yaitu tenaga manusia, sehingga tingkat kerusakan barang tinggi.
h Penataan Didalam Gudang Tidak Rapi.
Dimana di dalam penataan di dalam gudang seharusnya harus ditata secara rapi menurut besar kecilnya barang, tetapi di PT. NAMANAM tidak demikian sehingga di dalam gudang masih berantakan.
3.8 Identifikasi dan penyelesaian masalah
Ć Masalah Ventilasi
Identifikasi Masalah :
Kurangnya Ventilasi Udara yang dimiliki
Kondisi Gudang yang Panas atau terasa pengap
Saran Penyelesaian Masalah :
Sebaiknya dari manajemen perusahaan tersebut membuat ruang ventelasi tambahan agar para pegawai nyaman dalam menyelesaikan pekerjaanya dan pengaturan cahaya matahari agar tidak terasa pengap dan panas.
Ć Masalah Antar Pallet
Identifikasi Masalah :
Space Pallet yang terlalu kecil/sempit
Saran Penyelesaian Masalah :
Pihak pergudangan seharusnya mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai jarak antar pallet dan barang yang tersimpan didalam gudang agar memudahkan pekerja dalam pengambilan maupun penyimpanan barang tersebut.Dan mengantisipasi kemungkinan ancaman keselamatan barang maupun pekerja.
Ć Masalah Kondisi Pallet
Identifikasi Masalah :
Kondisi pallet yang sudah tua.
Saran Penyelesaian Masalah :
Dengan kondisi pallet yang sudah tua, tentunya sewaktu –waktu akan lapuk dan daya kekuatanya untuk menahan barang dapat mengakibatkan resiko terhadap produk tersebut. Untuk itu lebih baiknya ada pemabaharuan dari pallet itu sendiri, demi keamanan dan kerapian dari penataan barang.
Ć Gudang Cadangan
Identifikasi Masalah:
Gudang utama yang kecil.
Saran Penyelesaian Masalah :
Penerimaan barang yang mencapai 100ton dalam seminggu, kemungkinan mendapat barang yang cacat itu ada. Sehingga apabila ada barang yang cacat mau ditaruh mau taruh di mana barang tersebut, dengan kapasitas yang kecil. Untuk itu alangkah baik jika dibuat gudang dengan kapasitas yang lebih besar dari sebelumnya sehingga dapat menampung barang yang lebih besar.
Ć Masalah Penyatuan penerimaan barang dan pengiriman barang
Identifikasi Masalah :
Rentan terhadap salah pengambilan ataupun pengiriman barang akibat penyatuan dua departemen antara penerimaan barang sampai pengiriman barang. Rentan adanya kecelakaan barang ataupun pegawai akibat penyatuan dua departemen tadi.
Saran Penyelesaian Masalah :
Meskipun penyatuan dua departemen antara penerimaan barang dengan pengiriman barang memiliki kelebihan namun alangkah lebih baiknya bila memungkinkan, dua departemen tadi dapat dipisah kembali. Sehingga Kesalahan pengambilan serta kecelakaan barang ataupun pegawai dapat diantisipasi dengan baik.
Ć Pemerikasaan barang
Identifikasi masalah
Pemeriksaan barang kurang maksimal
Saran Penyelesaian Masalah:
Dalam penerimaan barang sebaiknya diambil salah satu sample atau contoh barang yang akan di pesan apakah sesuai dengan contohatau tidak,tetapi dimana PT. NAMANAM hanya mengecek barang yang sudah ditulis dalam nota yang telah dikirim dari pihak supplier.
Ć Masalah Penataan Di dalam Gudang Tidak Rapi
Identifikasi Masalah
Penataan dalam gudang tidak rapi
Saran Penyelesaian Masalah:
Dimana dalam penataan di dalam gudang sebaiknya diurutkan berdasarkan volume berat suatu barang.
Ć Material Handling
Identifikasi Masalah
Material handling yang masih manual dan sederhana.
Saran Penyelesaian Masalah:
Dalam proses logistik di dalam gudang bukan hanya menerima dan mengirim, akan tetapi ada yang lebih penting yaitu material handling yang dugunakan untuk meningkatkan penanganan yang lebih efektif dan efisien agar membantu dalam penerimaan maupun pengiriman barang. Selain muat angkut banyak juga efisien waktu dan kecepatan,dimana sebaiknya PT. NAMANAM harus dapat meningkatkan moda angkutan sehingga tidak mengandalkan tenaga manusia.
3.9 Activity relationshipChart (ARC)
Dimana kelompok kami juga telah meminta kepada Bapak Asep Komar untuk mengisi angket ARC untuk membuat bentuk gudang yang ada di PT. NAMNAM. Hubungan antar aktifitas ditunjukkan dengan tingkat kepentingan hubungan antar aktifitas tersebut yang dikonversikan dalam bentuk huruf, sebagai berikut :
No. | TINGKAT KEPENTINGAN | KODE | WARNA |
1 | SANGAT PERLU | A | MERAH |
2 | SANGAT PENTING | E | KUNING |
3 | PERLU | I | HIJAU |
4 | TIDAK BERPENGARUH | O | BIRU |
5 | TIDAK PENTING | U | PUTIH |
6 | TIDAK PERLU | X | COKLAT |
Alasan untuk menyatakan tingkat kepentingan tersebut ialah:
• Menggunakan catatan yang sama
• Menggunakan personil yang sama
• Menggunakan ruang yang sama
• Tingkat hubungan personil
• Tingkat hubungan kertas kerja
• Urutan aliran kertas
• Melakukan aliran kerja yang sama
• Menggunakan peralatan dan fasilitas yang sama
• Ribut, kotor, getaran, debu, dan lain-lain
• Lain-lain yang mungkin perlu
Dimana hasil analisis kelompok kami terhadap PT. NAMNAM untuk mempermudah penganalisaan selanjutnya maka hubungan antar aktivitas tsb dibuat ke dalam kertas kerja (work sheet) yang dibuat sbb:
WORK SHEET FOR ACTIVITYRELATIONSHIP CHART | |||||||
NO | Activity | Degree of Closeness | |||||
A | E | I | O | U | X | ||
1 | Rec. &Ship | 2 | - | 5 | 3,4,8 | 6 | - |
2 | Stock Room | 1,3,8 | 4 | 5 | 6 | - | - |
3 | Tool Room | 2 | 5 | 4 | 8,1 | - | 6 |
4 | Maintenance | 5 | 2 | 8,3 | 1 | - | 6 |
5 | Production | 4 | 3 | 8,2,1 | - | - | 6 |
6 | Locker Room | - | - | - | 2 | 1 | 8,4,3,5 |
7 | Food Service | - | - | - | - | - | - |
8 | Office | 2 | - | 4,5 | 3,1 | - | 6 |
Model Activity Relationship Chart
1.Rec & Shipp |
2.Stock Room |
3.Tool Room |
4.Maintenance |
5.Production |
6.Locker Room |
7.Food Service |
8.Office |
3.6 Area Alocation Diagram (ARD)
Area Alocation Diagram merupakan lanjutan dari ARC. Dimana dalam ARC telah diketahui kesimpulan tingkat kepentingan antar aktivitas dengan demikian berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan ada juga sebaliknya. Atau dapat dikatakan bahwa
hubungan antar aktivitas mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak aktivitas tersebut. Kedekatan tata letak aktivitas tersebut ditentukan dalam bentuk Area Alocation Diagram. Adapun dasar pertimbangan dalam prosedur pengaloaksian area ini adalah sebagai berikut :
1.Aliran produksi, material, peralatan
2.ARC, informasi aliran, aliran personil, hubungan fisikal
3.Tempat yang dibutuhkan
4. ARD.
Dimana ini adalah hasil dari ARC yang berasal dari angket kami yang kami peroleh dari PT. NAMNAM ialah sebagai berikut:
Menurut kelompok kami gudang di PT. NAMNAM yang kami peroleh data dari angket yang telah kami observasi tidaklah strategis sehingga perlu penataan ulang untuk medapatkan hasil gudang yang dapat memperlancar proses produksi. Dan bentuk gudang yang kami tanya kepada bapak Asep Komar selaku supervisor gudang PT. NAMNAM ahĆla menggunakan tipe L seperti ini.
REC & SHIP
LOCKER ROOM STOCK ROOM OFFICE
MAINTENANCE TOOL ROOM
PRODUCTION
Ini adalah gambar layout gudang menurut ARC dari data observasi kelompok kami.yang telah kami lakukan di PT.NAMNAM sehingga menghasilkan gambar seperti ini.
GUDANG AKSESORIS
GUDANG UTAMA
rack
rack
rack
rack
rack
rack
Ruang accounting
Sedangkan ini adalah gambar layout gudang asli yang ada di PT. NAMNAM yang bertipe L
Ini adalah Photo yang ada di PT. NAMNAM
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dimana kelompok kami menyimpulkan bahwa hasil observasi yang telah kami lakukan di PT. NAMNAM ialah maĆz perlu banyak perbaikan di dalam gudang, sehingga perlu di tata ulang kembali, agar dapat memperlancar proses penerimaan barang dan pengeluaran barang.
4.2 Saran
Dimana dalam penyusunan makalah ini tidaklah sempurna sehingga kami perlu meminta saran kepada Ibu Liane Okdinawati serta teman-teman 2D semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
2. Handout Manajemen Pergudangan
selamat malam pak, boleh kah saya meminta softcopy untuk tolak ukur makalah yang saya akan buat. terima kasih
BalasHapusemail: syamsul.ds4284@gmail.com
halo, mas saya minta tolong kirimkan softcopy nya di maulinda.afriyana@gmail.com , soalnya saya kerja praktek digudang, sangat butuh . terimakasih
BalasHapuspak boleh minta softcopynya via email : taufikmuhamad498@yahoo.com, soalnya saya sedang kerja di pergudangan. Terima kasih
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmas saya boleh minta softcopynya via email
BalasHapusgsofiana81@yahoo.com
terimakasih
mas saya boleh minta softcopynya via email
BalasHapusgsofiana81@yahoo.com
terimakasih